Perubahan dalam Penyimpangan (Pertemuan Ketiga)

Sesuatu hal dikatakan 'menyimpang' apabila perilaku tersebut sesuai dengan data-data statistik yang jarang dilakukan.
Berikut adalah ukuran suatu tindakan dikatakan menyimpang:

  1. Statistik
 

Suatu tindakan dikatakan menyimpang jika tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang jarang dilakukan, atau bukan tindakan biasa yang dilakukan oleh masyarakat. 

    2.   Absolut


Ada sebuah pandangan di masyarakat bahwa sebuah penyimpangan ada yang bisa disembuhkan atau yang tidak bisa disembuhkan, misalnya gila atau bunuh diri. Absolut juga berarti bahwa tindakan penyimpangan yang dilakukan seseorang akan terjadi berulang kali sehingga seseorang tersebut akan melakukan penyimpangan tersebut secara berulang. 

3. Reaksi


Suatu tindakan dikatakan menyimpang melalui reaksi atau labelling dari orang lain, sehingga menimbulkan  reaksi. Misalnya, seorang murid yang selalu datang terlambat ke sekolah sehingga di cap sebagai murid yang selalu datang terlambat oleh guru-guru dan teman-temannya. Pelebelan yang diberikan kepada murid tersebut menimbulkan reaksi orang-orang di sekitarnya. 

4. Norma
Penentu paling mutlak suatu tindakan dikatakan menyimpang atau tidak adalah norma itu sendiri. Norma yang berlaku di daerah tertentu belum tentu sama dengan norma di daerah lainnya. Norma adalah aturan dan pandangan yang dianggap baik dan benar sesuai dengan keyakinan masyarakat sekitar, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. 

Keempat ukuran ini adalah penentu untuk menyimpulkan suatu tindakan dapat disebut sebagai penyimpangan atau tidak. Namun, sebuah penyimpangan bukan berarti kriminalitas dan kriminalitas sudah pasti merupakan sebuah penyimpangan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Interaksi Sosial

Mengenai Hukum Pidana

Penyimpangan Sosial